Total Pageviews

Subscribe:

Friday, March 30, 2012

JENIS PERBEDAAN RAM: SDRAM, DDR1, DDR2, DDR3,& SODIMM

SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory) RAM jenis ini memiliki kemampuan setingkat di atas EDO-RAM. Slot memori untuk SD RAM adalah 168 pin. Bentuk SD RAM adalah Dual Inline Memory Modul (DIMM). Memiliki kecepatan di atas 100 MHz. Biasanya masih banyak dipakai untuk Komputer Pentium 2 dan Pentium 3 dan Komputer Pentium 4 generasi pertama ada yang masih menggunakan jenis RAM ini

Contoh gambar SDRAM:


Doule Data Rate (DDR) RAM (sering disebut DDR1), dengan data transfer 64 bits, DDR SDRAM menggunakan DIMM 184 pin. DDR SDRAM memberikan transfer rate sebesar : memory bus clock rate x 2 x 64 / 8. Jika frekuensi bus 100 MHz, berarti maksimum kecepatan transfer datanya adalah (100x2x64) /8, yaitu 1600 MB perdetik. Diperuntukan untuk Motherboard Pentium 4 generasi kedua dan selanjutnya.

Contoh gambar RAM DDR1:

DDR 2 RAM, Merupakan kelanjutan dari teknologi DDR SDRAM. Diperkenalkan pertama kali pada kwartal kedua tahun 2003, kemudian pada akhir tahun 2004 DDR2 mulai menggantikan standar DDR1. Tidak seperti DDR SDRAM, DDR2 menggunakan DIMM 240 pin, dan tidak kompatibel dengan DDR SDRAM yang menggunakan 184 pin.

Contoh gambar RAM DDR2:


DDR3 RAM, merupakan pengembangan lanjutan dari DDR2, dimana keuntungan utama dari DDR3 adalah memiliki kemampuan transfer data dua kali lebih cepat dari DDR2. DDR3 mengkonsumsi daya 30% lebih hemat dari DDR2, hanya 1.5 V (DDR2 1.8V, DDR1 2.5 V). Pasokan daya 1.5 V, bekerja dengan baik dengan teknologi 90 nanometer.

Contoh gambar RAM DDR3:


SODIMM itu "Small outline Dual Inline Memory Module" sama saja fungsi dan kinerjanya dengan memori PC biasa, ada DDR1, DDR2 dan DDR3 juga, hanya saja memori jenis ini hanya diperuntukan bagi laptop/notebook. Secara fisik dia lebih kecil dari memori PC biasa.

Contoh gambar SODIMM:


Masalah untuk jenis apa itu tergantung dari dukungan colokan memori di motherboard, karena setiap generasi memori memiliki colokan pin memori yang berbeda (DIMM pin), misalnya memori DDR2 tidak bisa di pasang di mobo DDR3, atau sebaliknya. Kalau performa tentu keluaran generasi terakhir yang lebih baik (DDR3) .

Bagian-Bagian Harddisk

Seperti kita ketahui hardisk adalah tempat penyimpanan data dan dokumen, serta tempat System OS serta aplikasi program di install. Sebenarnya Hardisk dapat di golongkan dengan Memory, yaitu memory permanen, karena data dan dokumen yang tersimpan tidak akan hilang setelah komputer di matikan atau di offkan.
Didalam Hardisk terdapat beberapa komponen-komponen penting, dengan mengetahui komponen-komponen Hardisk ini kita dapat lebih memelihara hardisk kita agar dokumen dan data kita aman tersimpan di dalamnya. Sebab bila anda memiliki Data yang penting, maka bila hardisk anda rusak maka data andapun ikut rusak. Tapi bila Mother Board atau komponen lainnya rusak sementara hardisk tidak rusak, anda dapat mengganti komponen lainnya dan memasang hardisk anda tersebut dan data di dalamnya tetap aman.
Inilah beberapa komponen penting dari Hardisk :


_Bagian-Bagian Harddisk_
Platter
Berbentuk sebuah Pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data.Berbentuk bulat,merupakan cakram padat,memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya.Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic domain.Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili binary “1” dan “0”
Dalam piringan tersebut terdiri dari beberapa track, dan beberapa sector, dimana track dan sctor ini adalah tempat penyimpanan data serta file system. Misalnya hardisk kita berkapasitas 40 GB, bila di format kapasitasnya tidak sampai 40 Gb. karena harus ada trac dan sector yang dipakai untuk menyimpan ID pengenal dari formating hardisk tersebut.
Jumlah pelat dari masing-masing harddisk berbeda-beda,tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang dimiliki tiap harddisk.Untuk harddisk-harddisk keluaran terbaru,biasanya sebuah plat memiliki daya tampung 10 sampai 20 Gigabyte.Contohnya sebuah Harddisk berkapasitas 40 Gigabyte,biasanya terdiri dari dua buah plat yang masing-masing berkapasitas 20 Gigabyte.
Spindle
Spindle merupakan suatu poros tempat meletakan platter.Poros ini memiliki sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang disebut dengan spindle motor.Spimdle inilah yang berperan ikut dalam menentukan kualitas harddisk karena makin cepat putaranya,berarti makin bagus kualitas harddisknya.Satuan untuk mengukur perputaran adalah Rotation Per Minutes atau biasa disebut RPM.Ukuran yang sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini antara lain 5400 RPM,7200 RPM atau 10000 RPM.
Head
Piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke dalamnya.Setiap pelat harddisk memiliki dua buah head.Satu di atas permukaan dan satunya lagi dibawah permukaan.
Head ini berupa piranti yang elektromagnetik yang ditempatkan pada permukaan pelat dan menempel pada sebuah slider.Slider melekat pada sebuah tangkai yang melekat pada actuator arms.Actuator arms dipasang mati pada poros actuator oleh suatu papan yang disebut dengan logic board.
Oleh karena itu pada saat hardisk bekerja tidak boleh ada guncangan atau getaran, karena head dapat menggesek piringan hardisk sehingga akan mengakibatkan Bad Sector, dan juga dapat menimbulkan kerusakan Head Harddisk sehingga hardisk tidak dapat lagi membaca Track dan Sector dari Hardisk.
Logic Board
Logic Board merupakan papan pengoperasian pada hardisk, dimana pada logic Board terdapat Bios Hardisk sehingga hardisk pada saat dihubungkan ke Mother Board secara otomatis mengenal hardisk tersebut, seperti Maxtor, Seagete dll. selain tempat Bios hardisk Logic Board juga tempat switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head Hardisk ke mother Board untuk ki kontrol oleh Processor.
Actual Axis
Adalah poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan robot agar Head dapat membaca sctor dari hardisk.
Ribbon Cable
Ribbon cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board, dimana setiap dokumen atau data yang di baca oleh Head akan di kirim ke Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother Board agar Processor dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima.
IDE Conector
Adalah kabel penghubung antara hardisk dengan matherboard untuk mengirim atau menerima data.
Sekarang ini hardisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE)
Setting Jumper
Setiap hardis memiliki setting jumper, fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk tersebut.
Bila pada komputer kita dipasang 2 buah hardisk, maka dengan menyeting Setting Jumper kita bisa menentukan mana hardisk Primer dan mana Hardisk Sekunder yang biasanya disebut Master dan Slave.
Master adalah hardisk utama tempat system di instal, sedangkan Slave adalah hardisk ke dua biasanya dibutuhkan untuk tempat penyimpanan dokumen dan data. Bila Jumper settingnya tidak di set, maka hardisk tersebut tidak akan bekerja.
Power Conector
Adalah sumber arus yang langsung dari power supply. Power supply pada hardisk ada dua bagian :
  1. Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head.
  2. Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mesupply daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.
Sekian sekilas informasi dari saya, semoga bermanfaat ^_^

Friday, March 9, 2012

Gejala-Gejala Kerusakan pada Monitor


Kerusakan pada monitor yang banyak macamnya, sebaiknya diketahui terlebih dulu urutan pengecekan perbaikan monitor, sehingga dalam pelaksanaan dapat dikerjakan dengan cepat.
  1. Kerusakan pada daerah tabung gambar (CRT).
    Monitor yang mempunyai kerusakan tabung gambar, biasanya mempunyai gejala-gejala sebagai berikut :
    1. Tampilan pada layar gelap (kurang terang), karena tabung gambar sudah soak atau filamen putus
    2. Tampilan pada layar tidak mempunyai warna yang lengkap (misalnya merah saja, biru saja, karena grid-grig ada yang short (hubung pendek)
    3. Tampilan tidak fokus, karena tabung sudah lama atau tegangan tinggi kurang dari semestinya.
    4. Tampilan membekas pada layar, karena terlalu lama memakai dalam tampilan program yang sama.
  2. Kerusakan pada daerah power supply.
    Monitor yang mempunyai kerusakan pada power supply biasanya mempunyai gejala monitor mati total atau tampilan kurang terang karena tegangan power supply kurang dari semestinya. Urutan perbaikannya adalah sebagai berikut :
    1. Monitor mati total
      • Monitor tidak menyala (raster gelap)/mati.
      • Pertama-tama cek apakah kabel power (power cord) terhubung dengan baik atau belum.
      • Jika kabel sudah terhubung baik, bukalah monitor dan cek bagian blok power supply.
      • Perhatikan apakah ada komponen yang terbakar/rusak, jika ada gantilah.
      • Jika belum teratasi cek bagian komponen yang vital (misalnya FET, Transistor, Resistor yang sangat besar atau kecil nilainya)
      • Selanjutnya, gantilah komponen yang rusak tersebut.
    2. Tegangan monitor kurang dari semestinya.
      • Biasanya raster pada layar kurang penuh
      • Cek bagian pengatur tegangan (trimpot), aturlah sesuai petunjuk pada output power supply
      • Cek komponen yang rusak pada sekitar blok power supply.
  3. Kerusakan pada daerah Video
    1. Akibat kerusakan pada daerah ini, biasanya warna kurang baik atau tidak sesuai alinya, bahkan tidak ada tampilan sama sekali.
    2. Pertama-tama cek bagian apakah D-Connektor sudah tertancap dengan baik atu belum.
    3. Cek bagian video (biasanya terletak pada belakang tabung)
    4. Cek apakah ada tegangan yang masuk pada daerah tersebut
    5. Jika sudah selesai, cek komponen aktifnya (IC, Transistor).
    6. Jika ada yang rusak, gantilah komponen tersebut dengan yang baik.
  4. Kerusakan pada daerah tegangan tinggi.
    1. Akibat yang ditimbulkan biasanya gambar kurang terang (gelap) dan kurang fokus (agak buram)
    2. Pertama-tama stel dulu pada potensiometer playback bagian screen dan fokus, atur sesuai dengan tampilan dilayar.
    3. Cek komponen pada daerah sekitar play back (mungkin ada yang rusak)
    4. Jika belum teratasi semua cobalah ganti dengan play back yang baru.
  5. Kerusakan pada daerah kontrol (horisontal, vertikal, sinkronisasi).
    1. Kerusakan pada blok horisontal
      • Biasanya pada layar tampilan tampak garis terang vertikal.
      • Urutan perbaikan pada kerusakan ini, pertama-tama cek deflektion yoke apakah sudah terpasang baik atau yoke tersebut sudah rusak.
      • Selanjutnya cek pada bagian horisontal output (terutama transistornya) rusak atau tidak, jika rusak gantilah dengan yang baik.
      • Jika belum teratasi periksa bagian oscilator horisontal, apakah ada komponen yang rusak atau tidak, jika ada yang rusak gantilah komponen tersebut.
    2. Kerusakan pada daerah vertikal
      • Biasnya pada layar tampilan tampak garis terang horisontal.
      • Urutan perbaikan pada kerusakan ini, cek dulu pada deflektion yoke apakah sudah terpasang baik atau yoke sudah rusak.
      • Selanjutnya cek pada bagian vertikal output (transistor atau IC) apakah komponen tersebut rusak atau tidak, jika rusak gantilah dengan yang baik.
      • Jika belum teratasi periksa bagian oscilator vertikal, jika ada komponen yang rusak gantilah dengan yang baik.
    3. Kerusakan pada daerah sinkronisasi
      • Kerusakan pada derah ini, biasanya tampilan dimonitor akan rolling (tidak stabil).
      • Untuk mengatasi kerusakan tersebut harus dicek pada bagian blok sinkronisasi, terutama komponen yang aktif (IC atau transistor), gantilah jika ada yang rusak.
  6. Kerusakan pada daerah 15 PIN D-Connector.
    Kerusakan pada daerah ini biasanya karena pin-pin pada connector ada yang patah atau tidak tersambung, kerusakan yang lain adalah kabel penghubung dari monitor ke D-Connector ada yang putus. Akibat yang ditimbulkan antara lain :
    1. Gambar rolling
    2. Gambar tidak tepat warnanya
    3. Gambar tidak baik
    4. Dan sebagainya
    Untuk mengatasi masalah tersebut, bukalah D-Connector dan periksa apakah soldiran ada yang lepas atau kabel ada yang putus, Sambunglah kabel tersebut atau kalau perlu gantilah dengan kabel yang baru.